Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Cuan Ketika Kripto Bearish

Tahun 2020 adalah tahun yang hebat untuk cryptocurrency. Sejak Januari tahun lalu, kapitalisasi pasar aset kripto telah meningkat empat kali lipat. Namun, beberapa faktor dapat menyebabkan harga Bitcoin anjlok. Dalam situasi ini, pertanyaan muncul secara alami:

Apa strategi investasi Bitcoin jika harga turun?

Harga Bitcoin bisa meroket seperti roket tahun ini. Namun, langit tidak selalu cerah. Ada kalanya pasar Bitcoin ambruk dan ambruk, seperti pada tahun 2018 ketika harga raja kripto ini turun $65 hanya dalam waktu satu bulan.

Kondisi pasar Crypto terus mendapat tekanan di awal Q3 2022. Kapitalisasi pasar, atau kapitalisasi pasar cryptocurrency, turun di bawah $1 triliun untuk pertama kalinya sejak Januari

Di tengah pasar bearish. Untuk menghadapi kondisi ini, investor dapat menggunakan beberapa tips untuk mempertahankan keuntungan selama pasar beruang yang kemungkinan akan bertahan. Berikut adalah 5 tips bagi investor crypto Tokocrypto untuk tetap menguntungkan di pasar beruang.

1. Lakukan Strategi Buy the Dip dan Dollar Cost Averagin

Pasar cryptocurrency terkenal bergejolak, tetapi itu tidak berarti investor hanya duduk dan melihat portofolio mereka anjlok selama pasar bearish. Saatnya menerapkan strategi buy-the-dip, yang mengacu pada praktik membeli sejumlah cryptocurrency setiap kali ada koreksi ke bawah yang signifikan di pasar.

"Idenya adalah jika harga mata uang kripto yang dibeli sebelumnya kembali ke tingkat yang tinggi, investor akan mendapatkan keuntungan besar. Membeli mata uang kripto saat harganya turun adalah satu transaksi Anda bisa, tetapi strategi yang paling direkomendasikan adalah menggunakan dolar cost averaging (DCA),” kata Adytia, Jumat (8/7/2022).

Bitcoin Naik Tunggu sebentar, bisakah harganya kembali ke $18,000? Dengan DCA, Anda membeli mata uang kripto dalam unit kecil dan melakukan banyak perdagangan dari waktu ke waktu. Misal kamu punya cadangan Rp 1 juta. Strategi DCA yang baik adalah membagi jumlah ini menjadi 5 level Rp 200.000 atau 10 level Rp 100.000 dan memperdagangkan jumlah yang lebih kecil ini.

Investor disarankan untuk membeli cryptocurrency dengan jumlah kecil dan menunggu penurunan nilai aset lebih lanjut. Dalam hal ini, investor dapat membeli kembali. Ini biasanya menghasilkan pengembalian yang jauh lebih tinggi daripada memasukkan semua modal Anda ke dalam satu perdagangan.


2. Strategi Shorting

Jual pendek atau jual pendek dapat dilihat sebagai kebalikan dari membeli cryptocurrency dan berharap harganya akan naik. Strategi investasi Bitcoin ini adalah salah satu cara paling populer untuk mendapat untung di pasar yang sedang lesu.

Begini cara kerjanya. Short selling melibatkan peminjaman uang dari pertukaran mata uang kripto untuk menjual aset pada harga pasar saat ini. Misalnya, jika harga Bitcoin terus turun, Anda bisa menutup posisi Anda nanti. Kemudian beli kembali dengan harga lebih rendah dan bayar selisihnya sebagai keuntungan.

Namun, jika asumsi Anda salah dan harga naik, Anda harus membeli kembali koin dengan harga pasar yang lebih tinggi. Tidak ada untung, tapi bisa rugi bersih.

Mengingat bahwa cryptocurrency adalah aset yang sangat fluktuatif, metode ini dapat membawa keuntungan besar, tetapi juga kerugian besar.

3. Kelola Risiko Lebih Ketat

Berinvestasi dalam aset kripto mungkin memiliki tujuan yang berbeda bagi sebagian orang. Jadi jangan membuat kesalahan yang sama seperti orang lain dengan faktor risiko yang berbeda. Oleh karena itu, tetapkan batas berapa banyak Anda berinvestasi dalam aset kripto tertentu dan jika terjadi kerugian, jangan mencoba menginvestasikan lebih banyak uang daripada yang dapat Anda bawa. "Investasi mata uang kripto adalah kendaraan yang berisiko. Apalagi di pasar bearish seperti ini, investor perlu lebih teliti dalam mengelola risiko dan dana yang dapat diinvestasikan," saran Aditya.

4. Gunakan Indikator untuk Temukan Titik Masuk Terbaik

Untuk investor dengan pemahaman dasar atau lanjutan tentang analisis teknis, d telah mencapai titik terendah. Tentu saja, tidak ada indikator yang benar-benar akurat, tetapi sering kali memberikan sinyal kuat untuk membeli saat harga mata uang kripto turun. Salah satu metode yang populer adalah dengan menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI). Ini dapat menunjukkan di mana titik oversold dan overbought dari cryptocurrency berada di antara sinyal bullish dan bearish.

5. Diversifikasi Portofolio Kripto

Investor juga diminta untuk mendiversifikasi aset kripto mereka. Altcoin mungkin lebih menguntungkan daripada Bitcoin selama pasar beruang ini. Oleh karena itu, mengumpulkan dan memperdagangkan altcoin cenderung lebih menguntungkan karena ada banyak emosi yang mendorongnya. Tidak masuk akal untuk berinvestasi terlalu banyak dalam satu aset kripto. Mirip dengan saham, ini menyebarkan dana Anda ke berbagai aset crypto. Artinya, investor tidak akan mengambil risiko tinggi jika salah satunya jatuh harga, terutama karena harga pasar aset ini sangat fluktuatif

6. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Ini mungkin tampak mudah, tetapi sulit melakukan. Berurusan dengan emosi selama pasar beruang tidak semudah kedengarannya. Faktanya, sering dikatakan bahwa ketika mempelajari cara berinvestasi dalam cryptocurrency secara profesional, itu adalah yang paling sulit untuk dikuasai. Langkah penting adalah menyadari bahwa ketakutan dan keserakahan adalah motivator yang kuat dan sering kali dapat menyebabkan keputusan cepat yang mengakibatkan hilangnya keuntungan. Berdiri bisa menguntungkan.

Pergerakan pasar Crypto sangat fluktuatif sehingga investor bisa frustrasi jika kehilangan kesempatan membeli selama periode penurunan harga ini. Pastikan Anda telah memilih strategi investasi yang tepat, lalu simpan modal Anda sebagai cadangan untuk menenangkan diri jika pasar bearish berkepanjangan.



Post a Comment for "Tips Cuan Ketika Kripto Bearish"