Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KPR vs KTA, Lebih Baik Mana?

KPR atau KTA mungkin menjadi pertimbangan banyak orang saat berencana membeli properti idaman, terutama rumah. Pertama-tama, jelas bahwa kedua jalur kredit dari bank-bank ini dapat digunakan untuk membeli rumah, tetapi persyaratan, pro dan kontranya berbeda.


Bagi Anda yang belum tahu KPR, berikut penjelasannya. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah fasilitas kredit yang diberikan bank kepada nasabah perorangan yang ingin membeli atau memperbaiki rumah.

Namun, sebenarnya KPR adalah nama produk KPR yang awalnya dikembangkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sejak 10 Desember 1976. Bank milik negara (BUMN), bank swasta milik negara, bank asing, dll. Untuk KPR, Pemkot tidak harus menyediakan dana sebesar harga rumah, cukup menyediakan uang muka saja, dan selebihnya bisa dicicil bulanan selama masa KPR.

Seperti yang dirangkum di situs resmi OJK dan Perumahan & Permukiman, ada dua jenis KPR di Indonesia yaitu KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi. Jenis KPR di Indonesia adalah:

1.    KPR Subsidi adalah pinjaman yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah untuk memenuhi kebutuhan perumahan mereka atau untuk merenovasi rumah yang sudah mereka miliki.

Bentuk-bentuk subsidi tersebut antara lain subsidi untuk mendorong pinjaman dan subsidi untuk meningkatkan dana pembangunan dan perbaikan perumahan. Pinjaman pembangunan ini diatur secara terpisah oleh pemerintah, sehingga tidak semua kota yang mengajukan pinjaman akan diberikan opsi ini. Umumnya batasan yang ditetapkan pemerintah untuk pemberian subsidi adalah pendapatan pemohon dan maksimal kredit yang diberikan.

2.  Hipotek tanpa subsidi adalah hipotek masyarakat luas. Kebijakan hipotek ditetapkan oleh bank, sehingga jumlah pinjaman dan tingkat bunga ditentukan oleh kebijakan bank.

Manfaat Membeli Rumah KPR

1.    Siapkan dana yang cukup

Hanya dengan DP sekitar 10T44 Rata-rata kebijakan perbankan saat ini saja (2021) Minimum DP untuk membeli rumah pertama adalah 10% agar cicilan bulanan tidak terlalu tinggi. Umumnya DP 10% ini belum termasuk pajak dan biaya perjanjian.

Bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas, ini adalah pilihan terbaik untuk membeli rumah.

2.    Perumahan dapat dicicil

Banyak orang tidak menyukai jumlah hipotek bulanan, tetapi dalam praktiknya hal ini dapat dihindari dengan meningkatkan uang muka atau meminta jangka waktu yang lebih lama. Bank saat ini mengizinkan jangka waktu hingga 5 hingga 25 tahun. Tentu saja, ada persyaratan khusus. Anda bisa mendapatkan tenor yang lebih panjang.

Pastikan Anda dapat membayar cicilan bulanan Anda sampai Anda melunasinya, karena uang yang disimpan di bank dapat hilang secara gratis jika disita di sepanjang jalan.

3.    Suku bunga tinggi

Tidak dapat disangkal bahwa membeli rumah dengan hipotek tunduk pada kebijakan bank. , tapi begitu masuk ke floating period, suku bunga bank bisa mencapai 12%.

Pinjaman alternatif yang juga dapat dipilih sebagai KTA atau pinjaman tanpa agunan pada umumnya. Pinjaman tanpa agunan adalah produk pinjaman yang dapat dengan mudah digunakan oleh nasabah yang membutuhkan uang. Tidak diperlukan agunan, tetapi produk pinjaman ini memiliki beberapa persyaratan sederhana. Mengajukan KTA kredit tanpa agunan bukan berarti bank akan langsung memutuskan untuk membayar Anda.

Dalam situasi mendesak, KTA adalah pinjaman pilihan. mengapa? Hal ini dikarenakan pinjaman KTA lebih cepat dilunasi dibandingkan pinjaman lainnya. Persyaratan yang diperlukan juga tidak rumit.

Namun, sebelum menyetujui permohonan KTA Anda, bank akan memverifikasi kelayakan Anda untuk mendapatkan KTA. Bagaimana cara mengetahui apakah KTA Anda telah disetujui?Jika aplikasi Anda disetujui oleh bank Anda, bank Anda akan menghubungi Anda melalui telepon.

Meskipun dianggap memiliki banyak kelebihan dan kelebihan, KTA sebenarnya adalah sistem kredit dan juga memiliki beberapa kelemahan. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pinjaman tanpa agunan sebelum memilih KTA.

1.    Keunggulan Beli Rumah KTA

  • Bebas dari jaminan atau agunan yang memberatkan
  • Biaya administrasi lebih ringan
  • Durasi pencairan yang relatif singkat
  • Bisa digunakan untuk keperluan darurat
  • Sebagian besar bank telah mempunyai sistem KTA
  • Pengajuan lebih fleksibel karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan

2.    Kelemahan Beli Rumah KTA

  • Pengajuan pinjaman berdasarkan profesi dan penghasilan
  • Bagi Anda yang ingin mengajukan KTA, harus memiliki kartu kredit
  • Limit yang ditawarkan cukup terbatas, biasanya tidak lebih dari Rp300 juta
  • Bunga KTA relatif lebih tinggi

Bunga KTA dinilai cukup tinggi hingga mencapai 2,5% dengan sistem flat atau bunga tetap. Namun, nilai ini kembali lagi bergantung pada kebijakan masing-masing bank.

 

 


Post a Comment for "KPR vs KTA, Lebih Baik Mana?"