GOTO Peroleh Predikat "OutPerform" Oleh Macquarie
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah dinilai Outperform oleh Macquarie, sebuah perusahaan pialang yang berbasis di Australia.
GOTO diyakini berada di jalur yang tepat untuk memberikan manfaat bisnis yang berkelanjutan dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang solid.
PT Macquarie
Sekuritas Indonesia menganugerahi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
dengan predikat Outperform karena harga saham GOTO saat ini diperdagangkan di kisaran Rp266 per
saham. Perusahaan teknologi dengan ekosistem terlengkap di Asia Tenggara, dengan strategi dan efisiensi monetisasi yang lebih baik.
Istilah
"outperform" biasa digunakan untuk saham-saham yang diperkirakan akan mengungguli market
reference (indeks saham), atau kadang-kadang disebut sebagai "market
outperform".
Macquarie
percaya bahwa peningkatan monetisasi dan efisiensi akan membantu GOTO mencapai
skor yang lebih tinggi. Macquarie memperkirakan harga saham GOTO lebih
tangguh dibandingkan perusahaan teknologi sejenis. Target
harga jangka pendek Australian
Securities untuk GOTO adalah Rp324 per saham. Kuncinya adalah eksekusi yang
lebih baik dan efisiensi monetisasi.
“Hal yang lebih penting lagi, GOTO telah
mengintegrasikan layanan pesan-antar makanan online GoFood ke dalam aplikasi
Tokopedia sebagai bagian dari sinergi lintas platform dalam ekosistemnya,” tulisnya.
Di segmen bisnis fintech melalui GoTo Financial, GOTO
diakui sebagai satu-satunya perusahaan yang mampu memfasilitasi transaksi
antara konsumen, merchant, mitra pengemudi, dan mitra pihak ketiga melalui
solusi pembayaran yang komprehensif.
"Untuk Q3-2022, GOTO mematok GTV dan pendapatan
kotor masing-masing Rp 151-156 triliun dan Rp 5,7-6 triliun, angka ini cukup
rasional dan kami melihat dampak penerapan tarif baru juga mampu diatasi dengan
baik," tulis Macquarie. "Kami percaya GOTO bisa mencapai kontribusi
margin positif di 2024 dan EBITDA positif di 2027 seiring peningkatan
pendapatan bersamaan dengan pemangkasan biaya."
Menurut Macquarie, keunggulan GOTO adalah fokus utama
dan posisinya sebagai satu-satunya penyedia layanan dan pemimpin pasar nomor
satu di segmen on-demand, e-commerce, dan financial technology di Indonesia,
yang merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara. GOTO satu-satunya perusahaan
yang melayani dua per tiga dari total pengeluaran rumah tangga di Indonesia.
Di bisnis
e-commerce, Tokopedia juga masih menjadi e-commerce nomor satu di Indonesia
dengan pilihan barang produk dan digital yang sangat beragam, memiliki lebih
dari 865 juta kode unik atau stock keeping unit (SKU) dan total traffic bulanan
mencapai 150 juta visit.
Selain itu, sinergi Gojek, Tokopedia
dan Gopay (salah satu layanan GTF) dalam ekosistem menjadi kekuatan GOTO.
Peluncuran GoPayLater Cicil, kerjasama Bank Jago untuk memberikan akses
finansial kepada merchant GoTo melalui GoBiz, dan Bank Jago sebagai strategic
partner untuk debt financing akan menjadi faktor pendorong.
Setelah terintegrasi dengan
Tokopedia, konsumen yang bertransaksi di Gojek dan Tokopedia mencapai tingkat
pertumbuhan tahunan sebesar 37% pada tahun 2021. Konsumen yang berdagang di dua
platform bertransaksi delapan kali lebih banyak daripada pengguna platform
individu.
Sebelum, GoPay muncul di Tokopedia
pada kuartal keempat tahun 2021, berhasil menggantikan e-money yang sebelumnya
dominan. Hanya dalam satu kuartal, 76% dari semua transaksi pembayaran
elektronik di Tokopedia menggunakan GoPay, dengan pangsa itu meningkat menjadi
93% pada Q1 2022.
Adapun di layanan fintech melalui GoTo Financial
(GTF), GOTO adalah satu-satunya perusahaan yang bisa memfasilitasi transaksi
antara konsumen, merchant, dan mitra driver, dan mitra pihak ketiga melalui
solusi pembayaran menyeluruh. Solusi itu, mulai dari: e-money dan e-wallet
(GoPay), layanan keuangan (GoPayLater, GoPayLater Cicil, GoModal), payment
gateway online dan offline (Midtrans), cloud POS products (Moka), dan solusi
bisnis merchant (GoBiz, GoStore, dan Selly).
Secara
keseluruhan, 55,5% penduduk Indonesia tidak memiliki rekening bank. Hal ini
menunjukkan bahwa ada potensi pertumbuhan yang besar di pasar layanan FinTech.
Apalagi menurut Bank Indonesia, penetrasi kartu kredit hanya sekitar 6%
pada 2020, menunjukkan penetrasi layanan
keuangan yang jauh lebih rendah.
"Kami
mengharapkan pertumbuhan yang kuat untuk lini bisnis fintech, mengingat
frekuensi penggunaan yang tinggi dan penetrasi BNPL [buy now pay later] yang
lebih tinggi."
Post a Comment for "GOTO Peroleh Predikat "OutPerform" Oleh Macquarie"